Sabtu, 19 Januari 2013

Humor dan Kecerdasan Emosional



I. Pendahuluan
Hasil penelitian dalam pembelajaran pada dekade terakhir mengungkapkan bahwa belajar akan efektif, jika peserta didik dalam keadaan gembira. Kegembiraan dalam belajar telah terbukti   memberikan efek yang luar biasa terhadap capaian hasil belajar peserta didik. Bahkan potensi kecerdasan intelektual yang selama ini menjadi ”primadona” sebagai penentu keberhasilan belajar, ternyata tidak sepenuhnya benar. Kecerdasan emosional telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap efektifitas pembelajaran di samping kecerdasan intelektual.
 Keefektifan belajar itu erat kaitannya dengan tiga jenis otak manusia yang memproses informasi secara berbeda sesuai dengan stimulus yang diberikan dari lingkungannya. Otak Reptil akan bereaksi (umum-nya secara tidak normal), setelah menerima informasi awal dari otak Mamalia (yang berfungsi sebagai selektor), jika stimulus yang diberikan dari luar tidak menyenangkan. Sementara otak Neo-Cortex akan memproses  informasi (secara normal dan kreatif) juga diterima melalui  otak mamalia, jika stimulus dari lingkungannya sangat menyenangkan.
Bekerjanya otak neo-cortex inilah yang memberi-kan banyak kontribusi terhadap keberhasilan dan keefektifan belajar. Otak neo-cortex tersebut akan mengolah informasi dengan baik dan kemudian menyimpannya dalam otak memori (sering disebut otak emosi) yang nantinya siap dipanggil kembali ketika dibutuhkan saat ujian. Agar otak neo-cortex  bekerja dengan baik, maka guru sebagai ”penanggung jawab utama pembelajaran” diharapkan dapat memberikan rangsangan yang menyenangkan dan menggembirakan dalam proses pembelajaran.
Ketika peserta didik mendapat rangsangan menyenangkan dari lingkungannya, akan terjadi berbagai  ”sentuhan tingkat tinggi” pada diri peserta yang membuat mereka lebih aktif dan kreatif secara mental dan fisik. Ketika mereka tersenyum atau  tertawa aliran darahnya akan semakin lancar ”menjalar” ke seluruh anggota tubuh yang membuatnya semakin aktif. Otak mereka menerima suplay darah yang memadai (ketika tersenyum),  akan memudahkan mereka berpikir dan memproses informasi. Kenyamanan yang mereka nikmati ketika tertawa, akan memberikan kesempatan otak emosi (memori) untuk menyimpan informasi baik dalam memori jangka pendek maupun jangka panjang. Informasi yang masuk ke dalam otak memori yang melibatkan emosi secara mendalam, akan memudahkan mereka untuk mengingat kembali saat diperlukan. Artinya kenyamanan dan kesenangan yang dinikmati oleh peserta didik itu, sangat membantu mereka mencapai keberhasilan belajarnya secara optimal.
Indikasi yang dapat dilihat secara kasat mata adalah  dari wajah mereka yang memancarkan cahaya kesenangan  luar biasa. Mereka lebih aktif dan  kreatif bertanya,berdiskusi, dan menjawab berbagai pertanyaan. Mereka mengerjakan tugas-tugas dengan motivasi tinggi. Mereka merasa waktu pelajaran begitu singkat. Bahkan pertemuan-pertemuan berikut mereka nantikan dengan sangat antusias  dan penuh harapan. Gurunya pun menjadi idola yang amat disenanginya.


 















Jumat, 18 Januari 2013

Foto Keluarga


Selamat Datang Mhs S2 STIE HAS Bukittinggi

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Yth. Mhs S2 STIE HAS Bkt!
Mari bergabung dalam dunia maya. Kita akan mendapatkan manfaat dari media informasi dan komunikasi ini. Mari kita saling berbagi pengetahuan dan keterampilan. Semoga menjadi investasi yang bermakna untuk hari esok kita...! Trims
Wassalam..
Darman